Sejarah Desa Sumberagung



 

SEJARAH DESA SUMBERAGUNG

Desa Sumberagung terdiri dari 2 dusun yaitu Dusun Sumberagung dan Dusun Jarak. Pada awalnya Desa Sumberagung bernama Bakalan yang membawahi 3 dusun yaitu seblah barat bernama bakalan, tengah  bernama dusun grogol dan sebelah timur bernama jarak.

          Asal usul nama bakalan yaitu pada saat pembukaan/babat alas(hutan) terdapat Bak (Semacam  Sumber) yang mengeluarkan semacam lumpur yang terus menyembur dari dalam tanah. Lokasi Bak jika dilihat saat ini terletak di sebelah timur SMPN 2 Gondang. Tetapi Bak tersebut sudah tidak ditemukan lagi.

Berdasarkan adanya tersebut nama Bak dipakai sebagai nama daerah atau nama dusun dengan ditambahi kata "Alan" sehingga menjadi “Bakalan” dan dipakai sebagai nama daerah/nama dusun.

          Asal-usul nama dusun grogol yaitu pada saat babat desa atau alas ditemukan banyak grogol yaitu anak harimau akhirnya nama grogol dipakai nama dusun.

          Ada pula versi lain menyebutakan bahwa asal-usul nama grogol yaitu dapa saat pembukaan atau babat alas, ditemukan pasangan harimau yang besar. Karena masyarakat resah akhirnya dibuatlah gogolan yaitu semacam lubang tanah atau tanah yang dilubangi untuk menjebak harimau tersebut agar dapat ditangkap. Akhirnya kedua harimau dapat ditangkap oleh masyarakat. Akhirnya dipakai nama grogol sebagai nama daerah.

          Asal-usul nama dusun jarak. Dahulu kala pada saat pembukaan atau babat alas terdapat banyak tanaman jarak. Dan akhirnya nama Jarak di pakai oleh sebagai nama daerah oleh masyarakat pada saat itu dan masih digunakan sampai sekarang.

          Adapula cerita lain mengenai asal-usul nama dusun jarak yaitu dahulu di jarak masyarakatnya banyak menganut kejawen setiap melakukan sesuatu yang ingin dikerjakan menggunakan hitungan dan jarak waktu. Maka dari  itu daerah tersebut dinamakan Jarak, karena kebanyakan masyarakat menggunakan hitungan dan jarak waktu setiap melakukan sesuatu  yang sifatnya besar seperti ketika ingin tanam  atau tandur, neptu, nikahan, dll.

          Sekitar tahun 1970an, dusun bakalan di ubah namanya menjadi sumberagung karena kondisi perekonomian masyarakat mengalami kesulitan. Hal tersebut oleh masyarakat dikaitkan dengan nama dusunnya yaitu bakalan yang artinya hanya bakali saja, sehingga setiap usaha yang dijalankan selalu mengalami kegagalan seperti gagal panen, mencoba berwirausaha juga gagal dan pernah berusaha membuat kesenian juga gagal. Maka dari itu sekitar tahun 1970, nama bakalan diubah menjadi sumberagung. Hal tersebut juga berkaitan dengan usaha jogoterto dan kepala desa yang mengajukan permohonan pembuatan sumber atau waduk agar airnya dapat ditampung dibakalan . Akhirnya dipakailah nama sumberagung sebagai nama daerah bakalan dan dusun grogol juga diubah menjadi Sumberagung, sumber yang berarti mata air dan agung yang berarti besar, filosofinya menjadi sumber mata air besar yang dapat menghidupi masyarakat sumberagung.

          Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut :

  1. Sogol ( tahun 1929 -1969 )
  2. Sunardi ( tahun 1969 – 1998 )
  3. Mustari ( tahun 2000 – 2004 )
  4. Anik Rahayu, SE ( tahun 2007- 2013 )
  5. Jumarsih ( tahun 2013 -2019 )
  6. Jumarsih ( tahun 2019- sekarang)